RumahBaca.id – Semenjak adanya virus Covid-19 gue hanya berdiam diri di rumah, dan itu dimulai waktu gue masih kelas 12 semester 2, beberapa hari menjelang Ujian Nasional (UN). Kabar gembira itu pun datang. UN ditiadakan. Sekolah pun diliburkan hingga 2 pekan. Gue awalnya memang seneng karena libur. Setelah dua minggu terlewati, gue ternyata tak kunjung berangkat ke sekolah, dan malah akhirnya tiba-tiba gue udah lulus sekolah aja. Hahaha. Lucu sekali yah.
Sampai akhirnya gue lulus dan daftar kuliah. Gue pikir ini virus ini bakalan ilang gitu. Tapi dilihat-lihat, virus malah makin menjadi. Virus ini malah makin beranak dan menyebabkan pemerintah mengeluarkan peraturan yang aneh-aneh, menurut gue sih. Gimana ga aneh? Liat aja sekolah di-online-kan, tapi mall dan tempat wisata malah dibuka, terus masjid juga dibatesin. Aneh bukan??? Bisa gila nih, lama-lama.
Semester pertama kuliah, gue masih baik-baik aja. Gue jalanin masa penerimaan mahasiswa baru dengan senang, karena gue bangga gitu bisa kuliah di belakang kondisi keluarga gue yang kurang. Orangtua gue udah lepas tangan terhadap gue sejak SD. Yang ngerawat gue sampai sekarang adalah nenek gue. Buat gue, mereka tetep orangtua gue. Yaaa walaupun gue pisah sama mereka, gue tetep menghargai keputusan mereka.
Setelah dua semester berlalu, akhirnya gue ketemu sama titik terjenuh gue. Tiap hari gue bangun tidur, makan, kuliah online, lanjut makan lagi, dan kembali ke tidur lagi. Tiap hari begitu aja, gimana ga bosen coba?? Gue kadang mikir, ini virus kapan coba hilangnya? Gue capek kuliah online terus. Kuota internet gue krisis. Duit juga kritis. Hahaha.
Dan sekarang masuk semester ketiga gue masih tetep sama seperti sebelumnya, yaaa gitu-gitu aja, monoton. Tapi gue berharap sih, semoga di semester ini gue bisa lebih baik dari sebelumnya. IPK yang meningkat dan tugas-tugas dikerjakan dengan baik. Sebenernya gue pengen ada kerjaan sampingan gitu buat tambah-tambah uang jajan, dan kebutuhan lainnya.
Buat gue, kuliah online ini ada enak, juga ada gak enaknya. Enaknya yaitu gue bisa sambil leha-leha di rumah, gak capek perjalan ke kampus. Duit jajan juga gak perlu. Tapi gak enaknya, gue harus sediain kuota internet tiap bulan, jadi gak kenal temen sekelas gue siapa aja, kurang komunikasi antar teman, dan jenuh aja kalau gitu-gitu terus tiap hari kerjanya.
Intinya, gue berharap semoga dunia lekas membaik dan semoga semua akan berjalan normal seperti dulu, yang bebas tanpa harus ada peraturan aneh itu lagi. Maka dari itu, dimulai dari kitanya sendiri yang harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak menyebabkan semakin tersebar luas virus.