Menyingkap 3 Nilai Edukasi dari Peringatan Hari Santri 2023

0 0
Read Time:4 Minute, 4 Second

Oleh Ahmad Rusdiana

Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.  Tema Hari Santri tahun 2023 “Jihad Santri Jayakan Negeri.” dari tema itu dijadikan Tag land “Santri Terus berjuang Membangun Kejayaan Negeri dengan semangat Jihad Intelektual di Era Tranformasi Digital” Peringatan Hari Santri 2023 mengigatkan kita pada pentingnya pendidikan agama dan intelektualitas dalam membentuk santri yang siap menghadapi tantangan era transformasi digital. Edukasi yang diterima oleh santri mencakup nilai-nilai penting yang dapat menjadi dasar kebijakan dan tindakan di masa depan. Terkait dengan hal itu ada 3 Nilai Edukasi Dari Peringatan Hari Santri 2023, antara lain:

Pertama, Nilai-nilai keagamaan seperti toleransi, kasih sayang, dan perdamaian adalah bagian integral dari pendidikan santri. Ini menciptakan landasan moral yang kuat bagi individu-individu yang terlibat dalam perubahan dan perkembangan di masyarakat. Nilai-nilai ini juga merupakan dasar untuk mengembangkan dialog antaragama dan antarsuku yang mendorong perdamaian dan persatuan di Indonesia.

  1. Dialog antar agama merupakan konsep perdamaian yang bagus, yang bisa dilakukan dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini karena dalam dialog antar agama tersebut, antar umat beragama dituntut untuk bisa saling memahami dan menghormati keyakinannya masing-masing.
  2. Agama Islam melalui, Al Qur’an telah memerintahkan umatnya untuk menyebarkan Islam melalui Al-Qur’an Surah Yusuf ayar 108. Namun penyebaran tersebut juga harus dilakukan dengan kebijaksanaan dan dakwah yang baik.
  3. Islam juga menganjurkan penggunaan kata-kata yang baik dalam penyebaran dakwahnya. Seperti dalam hadist, “Sebarkanlah walau hanya satu ayat” yang mengisyaratkan kepada umat Islam untuk menyampaikan perkara agama walaupun itu kecil.
  4. Dialog antar agama dilakukan oleh orang-orang dari agama yang berbeda yang bekerjasama dan berinteraksi untuk dapat menciptakan pemahaman yang sama dan saling menghormati. Dilakukan antartetangga, di sekolah dan di tempat kerja. Bisa dilakukan formal maupun informal. Dan dialog antar agama ini menjadi konsep yang bagus untuk menciptakan perdamain.
  5. Dialog antar agama harus dipersiapkan secara matang dan harus dijelaskan dengan baik dengan peserta. “Peserta dialog harus menghormati pendapat peserta lain. Mereka harus bertoleransi dan membela hak yang lain. Yang paling menantang dari dialog antar agama ini yaitu jika pendekatannya tidak bijak, peserta dapat terbagi menjadi beberapa kelompok. Untuk alasan ini, hal ini lebih baik untuk melakukan dialog dengan topik yang umum dibicarakan untuk segala agama.
  6. Dialog antar agama bukanlah hal untuk mengubah agama yang lain menjadi agama kita. Hal ini juga bukan tempat untuk berdebat, menyerang, menyanggah agama yang lain. Setiap kelompok agama meyakini keyakinannya masing-masing sekaligus menghormati hak-hak agama lain untuk mempraktekkan keyakinannnya secara bebas. Hal ini merupakan sebuah usaha untuk mengatasi atau mencegah ketegangan diantara kelompok kelompok agama, maka tercipta perdamaian diantara kelompok agama yang berbeda.

Kedua, Pendidikan agama juga memberikan dasar untuk etika dalam penggunaan teknologi digital. Santri diajarkan untuk menghormati privasi, menghindari kejahatan cyber, dan menggunakan teknologi untuk kebaikan bersama. Ini sangat relevan dalam dunia yang semakin terkoneksi digital di mana etika digital sangat penting. Diketahui bahwa salah satu ancaman bagi para pengguna teknologi digital, yaitu:

  1. Keamanan data pribadiyang dimiliki oleh masing-masing pengguna. Maraknya pemanfaatan berbagai bentuk kemajuan teknologi membuat data pribadi seseorang menjadi lebih mudah untuk didapatkan di dunia maya.
  2. Ketidaktelitian pengguna yang sengaja mengunggah  data dan penyalahgunaan data oleh berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab menjadi pemicunya. Hal ini yang kemudian menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat di era digital untuk lebih menjaga berbagai informasi mengenai data pribadi sebagai sebuah aset yang sangat berharga.
  3. Terkait jenis data yang dapat dikategorikan sebagai data pribadi, menurut Pasal 84 Ayat [1] Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 disebutkan bahwa data pribadi penduduk yang harus dilindungi meliputi, keterangan tentang cacat fisik dan/atau mental, sidik jari, iris mata, tanda tangan, dan elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang.

Ketiga, Pendidikan agama dan budaya memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan karakter dan kepemimpinan. Santri diajarkan untuk menjadi individu yang disiplin, berintegritas, dan bertanggung jawab. Ini adalah sifat-sifat yang sangat penting dalam memimpin perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Ada tiga unsur pendidikan karakter yang diperlukan santri untuk maju dan berkembang.

  1. Pendidikan yang mengembangkan kemampuan bernalar dan berargumentasi yang terkandung dalam pendidikan dan pengajaran bahasa, terutama melalui Bahasa Arab dan Inggris.
  2. Kemampuan (skill) bersosialisasi melalui interaksi sosial, seni, dan olah raga.
  3. Pendidikan untuk taat

Pada Akhirnya, Peringatan Hari Santri 2023 adalah momen untuk merenungkan peran penting santri dalam era Revolusi Industri 4.0. Mereka tidak hanya berperan dalam pendidikan dan pembangunan, tetapi juga dalam menjaga keutuhan NKRI dan mempromosikan nilai-nilai etika dan persatuan. Edukasi yang mereka terima membentuk landasan moral dan intelektual yang kuat yang membantu Indonesia menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” mencerminkan semangat dan tekad santri untuk terus berjuang dalam membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital. Santri adalah aset berharga bagi Indonesia dan peringatan Hari Santri adalah waktu yang tepat untuk menghargai peran mereka dalam memajukan bangsa ini.*

Wallahu A’lam Bishowab

Bagikan tulisan ke: