Keutamaan Mengusap Kepala Anak Yatim pada 10 Muharam

Laduni.ID, Jakarta – Pada peringatan 10 Muharram, ibadah yang disunahkan yaitu melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, bershodaqah, shalawat, menyantuni anak yatim, dan ibadah yang lainnya.

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

Artinya: “Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan10.000 pahala syuhada. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“

Selain itu, barang siapa yang mengusap kepala anak yatim pad tanggal 10 muharram, Allah akan mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap” Manaahiij al-Imdaad I/521

وورد في فضل مسح رأس اليتيم حديث أخرجه احمد والطبراني عن أبي امامة بلفظ من مسح رأس يتيم لا يمسحه الا لله كان له بكل شعرة تمر يده عليها حسنة وسنده ضعيف ولأحمد من حديث أبي هريرة ان رجلا شكى إلى النبي صلى الله عليه و سلم قسوة قلبه فقال اطعم المسكين وامسح رأس اليتيم وسنده حسن

Dan telah datang penjelasan hadis-hadis mengenai keutamaan mengusap kepala anak yatim yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Thabraany dari riwayat Abu Umamah dengan pernyataan “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan kebaikan” (sanadnya dho’if)

Juga hadis dari riwayat Abu Hurairah “Sesungguhnya seorang lelaki mengadu pada Nabi shallallaahu alaihi wasallam tentang kerasnya hatinya, Nabi bersabda ‘Berikan makanan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim” (HR. Ahmad, sanadnya Hasan) Fath al-Baari XI/151

Arti Mengusap Kepala Anak Yatim

Menurut Ibn Hajar al-Haitami maksud mashu ro’si yatim (mengusap kepala anak yatim) diatas adalah makna hakiki (arti sebenarnya)

Yang dimaksud dengan mengusap dalam hadis kedua diatas adalah arti sebenarnya seperti dijelaskan pada hadis lain “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan sepuluh kebaikan, dan barangsiapa memperbaiki anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada didekatnya niscaya aku dan dia disurga bersanding seperti ini (Dan Nabi menggandengkan antara jemarinya)”

Kepala menjadi hal yang istimewa untuk disebutkan dalam hadits-hadis diatas karena mengusap kepala mengandung pengertian adanya kasih saying, rasa cinta dan mengayomi akan kebutuhan yang diusap, dan kesemuanya bila dilakukan pada anak yatim berhak mendapatkan pahala yang agung. Sedang mengartikan ‘mengusap’ dalam hadis di atas dengan arti kinayah (sindiran-bukan sebenarnya) dalam pengertian ‘berbuat baik’ tidaklah dibutuhkan. Al-Fataawaa al-Hadisiyyah Li Ibni Hajar I/43

Namun menurut imam At Toyyi dalam kitab Marqaah al-Mafaatiih Imam al-Malaa Ali al-Qaariy al-Hanafi yang dimaksud kata ‘mengusap’ pada hadis di atas adalah arti kinayah dari memberikan kasih sayang serta berbuat penuh kelembutan dan cinta kasih pada mereka. (Marqaah al-Mafaatiih Syarh Misykaah al-Mashaabiih XIV/263)

Referensi:
1. Manaahiij al-Imdaad I/521- Fath al-Baari XI/151
2. Al-Fataawaa al-Haditsiyyah Li Ibni Hajar I/43
3. Marqaah al-Mafaatiih Syarh Misykaah al-Mashaabiih XIV/263

https://www.laduni.id/post/read/80999/keutamaan-mengusap-kepala-anak-yatim-pada-10-muharam.html