Hikmah Diciptakannya Matahari

Matahari diciptakan oleh Allah SWT, untuk memberikan sumber energi dan untuk menerangi bumi dari kegelapan malam. Imam Al-Ghazali dalam karyanya Al-Hikmatu Fii Makhluqatillah, (Juz, 1 Hlm. 18) mengulas tentang hikmah diciptakannya matahari.

Sebelum mengulas tentang hikmah diciptakannya matahari, Imam Al-Ghazali terlebih dahulu mengutip sebuah ayat yang berbunyi:

وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا

Artinya: “Dan dia menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)” (QS. Nuh: 16)

Kita ketahui bersama, setiap pagi matahari terbit dari arah timur dan tenggelam ke arah barat. Menurut penuturan Imam Al-Ghazali, bergeraknya matahari dari arah timur ke arah barat, hikmahnya, adalah menjadikan adanya pergeseran waktu dari siang ke malam.

Andaikan matahari menetap dalam artian tidak bergerak, niscaya urusan dunia dan agama tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Matahari juga dijadikan sebagai penanda masuknya waktu dalam menunaikan ibadah, dengan sinar matahari kita bisa mengetahui awal dan ahirnya waktu untuk menunaikan ibadah.

Tampa sinar matahari, bumi akan menjadi gelap, jika bumi dalam kegelapan kita tidak bisa bekerja untuk menyambung kebutuhan hidup. Dengan adanya sinar matahari kita bisa mengambil banyak manfaat darinya. Sinar matahari memberikan kecerahan dan kejelasan dalam memandang sesuatu yang gelap. Oleh karena itu, kita bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan berbagai macam warna.

Baca juga:  Kepulangan Itu..

Dan juga diantara hikmah pergerakan matahati yaitu, untuk menetapkan siklus tahun, atau priode. Karena dalam satu tahun terjadi pergantian musim, yaitu, musim dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur.

Di musim dingin, pepohonan dan tetumbuhan kembali memperoleh partikel kalori, sehingga timbullah benih-benih pembuahan. Angin udara pun agak terbuka, sehingga awan bisa menumpuk dan turun hujan. Dengan hawa yang dingin, tubuh hewan menjadi kuat dan kerja alam menjadi optimal. Sedangkan di musim panas udara menjadi kering dan buah-buahan sudah mulai matang.

Di musim semi, benih-benih yang muncul di musim dingin mulai berkembang, sehingga lahirlah tumbuh-tumbuhan baru. Di musim semi, hasrat hewan-hewan bergejolak untuk berkembang-biak. Sedangkan di musim gugur, udara menjadi bersih, sehingga berbagai macam penyakit menghilang, dan malam menjadi lebih panjang, sehingga bisa kita jadikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu.

Dengan tenggelamnya matahari, semua ciptaan Allah yang ada di muka bumi ini menjadi tenang, ketenangan itu, karena memasuki waktu malam. Andaikan sinar matahari terus-menerus menyinari bumi, niscaya bumi akan sangat panas, dan semua penghuni bumi akan terbakar.

Ketentuan terbit dan tenggelamnya matahari sudah di atur oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, kita bisa mengambil manfaat sesuai apa yang kita butuhkan, seperti butuhnya kita kepada lentera di rumah yang diperuntukkan untuk menerangi atau untuk membaca, ketika kita mau tidur lentera itu di matikan. Begitu juga matahari ketika menjelang malam ia akan tenggelam, dan kita merasakan kenyamanan untuk beristirahat di malam hari. Wallahu A’lam Bissawab.

https://alif.id/read/hosi/hikmah-diciptakannya-matahari-b245023p/