Ziarah di Makam KH. Hamid Kajoran, Wali Punjer di Tanah Jawa

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – KH. Hamid Kajoran beliau adalah ulama besar yang menjadi wali punjer di pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah. Beliau bergelar Shohibul Karomah wal Fadhilah Al-Waliyullah. KH. Hamid Kajoran merupakan pendiri pondok pesantren Bodho Nadlatul Tulab yang terletak di desa Banjaragung, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.

– iOS: https://sin.do/u/ios

Profil
KH. Abdul Hamid Utsman dilahirkan di kota Temanggung, Kota Temanggung dan kota Magelang adalah dua wilayah bertetangga di Jawa Tengah. KH. Abdul Hamid Utsman sejak muda belajar ilmu agama kepada beberapa ulama besar di Nusantara di antaranya, Syekh Kholil Bangkalani (Madura), Kiai Haji Abdul Manan (Pacitan), dan Kiai Haji Dimyathi Demak, dan lainnya.

Hingga akhirnya, dengan segala ilmu yang beliau peroleh, KH. Abdul Hamid Utsman mendirikan pondok pesantren Bodho Nahdlatut Tullab, di Banjaragung, Kajoran, Magelang. Dari situlah nama sang ulama lebih dikenal sebagai kiai Haji Hamid Kajoran atau Mbah Hamid Kajoran.

Guru-guru beliau di antaranya:
1. Syekh Kholil al-Bangkalani
2. Kiai Haji Abdul Manan (Pacitan)
3. Kiai Haji Abdullah Dimyathi (Demak)

Lokasi Makam
Makam beliau di Komplek makam Situgur,Tuguran, Banjaragung, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah

Haul
Haul  diperingati tiap tahun pada bulan Muharam tahun Hijriah

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam KH. Hamid Kajoran banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Magelang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman Situgur, Kajoran, Kab. Magelang.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Hamid Kajoran, maka diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari ilmu agama maupun ilmu dunia, dan diberi kemudahan mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Magelang di antaranya:
Wayang Kulit, Getuk Trio, Wajik Khas, Jenang, Salak, Tape Ketan, Slondok, Geblek, Sarung Goyor, Ampyang.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil
Raden Patah atau Raden Fattah lahir pada tahun 1455 M beliau terlahir dengan nama Raden Djoko Probo yang di kemudian hari diberi nama oleh Syekh Ibrahim Asmoroqondi dengan Nama Raden Hasan. Raden Patah masih keturunan langsung dari Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi dari ibu yang yang berdarah Cina putri dari Syekh Bentong atau lebih di kenal dengan Putri dari Cina atau ada yang menyebutkan bernama Siu Ban Ci. 

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Arya Damar atau Ario Abdillah
  2. Sunan Ampel

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Raden Patah

Lokasi Makam
Raden Patah diperkirakan meninggal pada tahun 1518 an diusia 63 tahun karena sakit yang dideritanya. Beliau dimakamkan tidak jauh dari masjid Agung Demak 

Haul
Haul Raden Patah diperingati tiap tahun pada tanggal 13 Jumadil Akhir tahun hijriah

 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Raden Patah banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Demak saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman masjid Demak.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Raden Patah, maka segala hajat pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Raden Patah bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat. Selanjutnya bagi para pedagang, berdoa di makam ini konon adalah jaminan kesuksesan dalam usaha yang dijalankannya.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Demak di antaranya:
Kerupuk Udang Tambak, Brayo, Kerupuk Catak, Abon Lele, Koktail Belimbing, Jambu Air, Ikan Crispy, Wingko Salem.

https://www.laduni.id/post/read/517164/ziarah-di-makam-kh-hamid-kajoran-wali-punjer-di-tanah-jawa.html