Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta – KH. Faqih Muntaha beliau adalah ulama kharismatik dari Kalibeber, Wonosobo, beliau adalah pengasuh (masyayikh) pesantren Al-Asy’ariyyah Wonosobo. KH. Faqih Muntaha. Selain sebagai pengasuh pesantren dan ulama, beliau adalah kiai sastrawan dan suka menulis puisi. Beliau menulis puisi-puisinya dan dibacakan dalam acara-acara tertentu di Pesantren Al-Asyariyah bahkan puisi-puisinya diterbitkan dalam buku kumpulan Puisi. Beberapa kali Abah Faqih mengundang para kiai seniman untuk mengadakan acara seni di Pondok Pesantren Al-Asyariyah, seperti mengundang Gus Mus (Rembang), dan Asep Zamzam Noor (Pesantren Cipasung Tasikmalaya).
Profil
KH. Faqih Muntaha atau yang akrab disapa dengan panggilan Abah Faqih lahir pada 3 Maret 1955 di Kalibeber. Beliau merupakan putra sulung KH. Muntaha Alhafidz dengan Nyai Hj Maiyan jariyah.
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Faqih Muntaha
Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:
- KH. Muntaha AlHafidz. S
- KH. Chabib Dimyati di Pondok Pesantren Tremas Pacitan
- KH. Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak
- KH. Syafi’i di Buaran Pekalongan
- Kiyai Dimyati di Kaliwiro Wonosobo
Lokasi Makam
KH. Faqih Muntaha wafat pada Jumat 20 Mei 2016 sekitar pukul 19.00 wafat dalam usia 61 tahun. Beliau wafat karena menderita penyakit komplikasi sakit jantung di rumah sakit Islam Wonosobo. Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber, Wonosobo.
Haul
Haul KH. Faqih Muntaha diperingati di tahun kalender islam jatuh pada bulan Sya’ban tanggal 14. Haul beliau diperingati di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah.
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Faqih Muntaha banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Jombang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Maqbarah KH. Faqih Muntaha, Kalibeber Wonosobo.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Faqih Muntaha , dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah
Peninggalan
1. Pengasuh Pondok Pesantren
Setelah wafat KH. Muntaha, estafet kepemimpinan pesantren Al-Asyariyah diserahkan kepada beliau untuk mengembangkan institusi Pendidikan. Beliau juga mengefektifkan Yayasan Al-Asyariyah sebagai penopang dan dinamisator Pesantren. Dan Pondok pesantren Al-Asyariyah dikembangkan menjadi lebih eksis dengan beberapa kemajuan yang dikembangkannya, baik dari penataan sisi pesantrennya, maupun pengembangan dan penataan dari sisi Lembaga Pendidikan formalnya.
2. Karya-karya Beliau yan dibukukan :
- Masih Ada Generasi Harapan
- Yang Tersisa Tinggal Kemaluannya
- Galau Hati.
Selain itu, puisi-puisi Abah Faqih juga terhimpun dengan puisi-puisi santri al-Asy’ariyyah antara lain, Senandung Puisi Al-Asy’ariyyah 1 dan Senandung Puisi Al-Asy’ariyyah 2.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kab. Wonosobo di antaranya:
Kacang Dieng, Kopi Purwaceng, Keripik Jamur, Sagon, Mie Ongklok Instan, Opak Singkong, Keripik Tempe, Opak Angin, Carica, Dendeng Gepuk, Teh Tambi.