Tidak Cukup Hanya dengan Ikut Seminar Kepenulisan

Oleh Masyhari, Founder Sobat Literasi Nusantara

Tidak sedikit orang yang ingin menjadi penulis lantas ia ikuti berbagai kegiatan seminar kepenulisan. Tidak cukup sekali dua kali, bahkan hingga puluhan kali ia ikuti seminar kepenulisan. Setiap ada info seminar atau webinar kepenulisan, ia selalu ikuti. Harapannya ia akan bisa menjadi seorang penulis. Tapi ternyata, tidak juga ia jadi seorang penulis.

Begini kawan. Mengikuti event seminar kepenulisan memang satu hal yang bagus dan positif bagi seseorang yang ingin menjadi penulis. Dalam seminar, akan dipaparkan banyak teori, motivasi dan sharing pengalaman dari narasumber yang dihadirkan.

Akan tetapi, kalau sebatas ikut seminar saja, tentu itu tidak cukup untuk menjadikanmu sebagai seorang penulis. Seminar kepenulisan tidak lain sebatas media untuk membangkitkan semangat dalam menulis. Di kebanyakan seminar, biasanya akan disuguhkan pula teori tentang kepenulisan yang sebenarnya sudah banyak diperoleh di bangku sekolah ataupun perkuliahan. Teori-teori juga bisa kita kais dari buku bacaan.

Maka, kalau kegiatan tentang kepenulisan itu hanya berupa seminar berisi teori dan wacana, bukan didesain semacam workshop atau diklat praktis berisi praktik menulis di tempat secara langsung, maka tidak akan menjadikan pesertanya bisa menulis.

Kalaupun ada event kepenulisan, maka menurut hematku, yang bagus adalah yang berisi pelatihan, pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan. Mungkin kamu bisa menyebutnya miniclass (kelas kecil) atau choaching (bimbingan) penulisan yang digelar secara rutin dan berkesinambungan. Bisa pula gabung dalam klub yang anggotanya punya komitmen untuk serius berlatih menulis, baik harian maupun pekanan, bukan komunitas yang hanya berhaha hihi saja.

Sebagaimana telah kusinggung di bagian sebelumnya, bahwa menulis itu bagian dari keterampilan. Maka satu-satunya jalan untuk menggapai sebuah impian menjadi seorang penulis adalah dengan MENULIS.

Sekali lagi, aku tidak mengatakan bahwa teori tidak penting. Teori dan penguasaan tata bahasa sangat penting dalam menulis. Mengikuti seminar, apa lagi workshop kepenulisan juga sangat penting, dalam rangka menjaga dan memompa semangat untuk menulis. Apa lagi bila usai ikut seminar, kita bergabung di dalam komunitas menulis, tentu itu sangat berdampak. Karena lingkungan atau komunitas sedikit banyak akan pengaruhi anggota komunitas tersebut.

Karena menulis itu sebuah keterampilan, maka ia akan dikuasai dengan banyak berlatih atau meningkatkan jam terbang. Semakin sering kita praktik menulis, semakin bagus pula kualitas tulisan kita. Maka, selain mengikuti seminar, workshop kepenulisan dan baca buku tentang teori menulis, satu kata kuncinya yaitu MENULIS. Ambil alat tulis, baik secara manual dengan kertas dan pena, maupun digital, dengan smartphone atau leptop. Lalu mulailah menulis dan teruslah menulis. Salam Literasi.

Bagikan tulisan ke: