Petunjuk Lengkap Shalat Idul Adha

Laduni.ID, Jakarta – Salah satu hari raya umat Islam adalah Hari Raya Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Saat Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunahkan untuk melakukan shalat Idul Adha. Sebagaimana shalat lainnya, shalat Idul Adha memiliki syarat dan rukun yang sama serta dalam hal yang membatalkannya juga tidak terdapat perbedaan dengan shalat lain pada umumnya. Hukum shalat Idul Adha adalah sunah muakkad (sunah yang sanagt dianjurkan).

Namun dalam pelaksanaannya, shalat Idul Adha tidak seperti shalat wajib lima waktu atau shalat lainnya. Shalai Idul Adha tidak diawali dengan adzan dan iqomah serta ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya. Shalat Idul Adha dapat dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah sejak terbitnya matahari hingga waktu shalat dzuhur tiba.

Shalat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua raka’at dan terdapat khutbah setelahnya sebagaimana pelaksanaan shalat Idul Fitri. Shalat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjama’ah. Namun, jika terlambat atau tidak sempat berjama’ah, maka bisa dilaksanakan secara munfarid (sendiri). Dalam pelaksanaan shalat Idul Adha dianjurkan mengawalkan waktu demi memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian shalat Idul Adha.

Baca Juga: Inilah Hukum Shalat Hari Raya di Lapangan

Berikut tata cara shalat Idul Adha secara tartib.

1. Niat
Niat diucapkan di dalam hati dan dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram. Selain dilafalkan dalam hati, niat disunahkan dilafalkan oleh lisan untuk membimbing hati membaca niat yang sama. Adapun niat shalat Idul Adha adalah sebagai berikut:

Untuk shalat Idul Adha berjama’ah baik sebagai imam maupun makmum

أُصَلِّيْ  سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

“Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala”

Untuk shalat Idul Adha munfarid (sendiri)

أُصَلِّيْ  سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَــــــــالَى

“Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala”

2. Takbirotul Ihram
Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah itu kemudian membaca doa Iftitah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Allah yang Maha Besar sebesar-besarnya, dan segala puji yang banyak hanya kepada Allah, dan maha Suci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku hadapkan diriku  kepada yang menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan lurus mengikuti ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. dan aku bukanlah termasuk kelompok orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berserah diri”

Setelah selesai membaca do’a Iftitah dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir tersebut dianjurkan untuk membaca lafal berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang”

Atau bisa juga membaca bacaan berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar”

3. Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah ini adalah di antara rukun shalat. Hukum membaca surat Al-Fatihah adalah wajib, sehingga bila tidak membacanya, maka shalat menjadi tidak sah atau batal. Apabila menjadi imam berjamaah, maka bacaan surat Al-Fatihah secara zahr atau keras hingga terdengar oleh makmum. Bila shalat sendiri, maka cukup dibaca hingga hanya telinga kita yang mendengar.

4. Membaca Surat Al-Qur’an
Surat yang dipilih dapat surat yang panjang, pendek, atau sebagian ayat dari suatu surat. Apabila shalat sendirian, dipersilakan bebas membaca sebarang surat dalam Al-Qur’an. Namun dianjurkan untuk membaca surat Al-A’la. Apabila menjadi imam berjamaah, maka bacaan surat dibaca secara zahr atau keras hingga terdengar oleh makmum. Bila shalat sendiri, maka cukup dibaca hingga hanya telinga kita yang mendengar. 

Baca Juga: Rukun Khutbah Idul Fitri atau Idul Adha yang Harus Dipenuhi Para Khatib

5. Ruku
Bacaan ruku dibaca sebanyak 3x. Berikut bacaan ruku:

 سُبْحَانَ رَبِّيْ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

6. I’tidal
Berikut bacaan i’tidal:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَالشُّكْرُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

7. Sujud
Bacaan sujud dibaca sebanyak 3x. Berikut bacaan sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيْ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

8. Duduk Antara Dua Sujud
Berikut bacaan duduk antara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

9. Sujud

Setelah selesai sujud yang kedua kemudian berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada raka’at pertama poin ke 2.

Baca Juga: Panduan Melaksanakan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

Kemudian kembali membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat dalam Al-Qur’an setelah selesai membaca surat Al-Fatihah. Pada raka’at kedua dianjurkan untuk membaca surat al-Ghasyiyah. Setelah selesai membaca surat dalam Al-Qur’an, dilanjutkan dengan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha khususnya yang berjama’ah, para jama’ah disunahkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib.

Selain melaksanakan shalat Idul Adha, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca kalimat takbir pada pada Idul Adha dan tiga hari setelahnya atau yang dikenal dengan Hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pembacaan takbir ini mulai dianjurkan sejak ba’da Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyrik saat matahari terbenam di tanggal 13 Dzuhijjah. Pembacaan takbir bisa dilaksanakan setiap selesai kita melaksanakan shalat fardhu.

Wallahu A’lam

https://www.laduni.id/post/read/63741/petunjuk-lengkap-shalat-idul-adha.html