Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy Kab. Semarang

Profil

Pondok Pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim berdiri pada tahun 1940. Pendirinya adalah KH. Hasyim bersama istri beliau yang bernama H. Nyai Siti Khoiriyah. Pondok pesantren tersebut berdiri di atas tanah milik pribadi yang mendapat dorongan dari masyarakat sekitar. KH. Hasyim pada mulanya pertama kali menerima dan menampung para santri putra dari lingkungan sekitar dan beberapa lama kemudian diikuti oleh santri putra dari daerah lainya.

Adapun santri putri waktu itu dikelola oleh Kyai Abdul Syukur yang sekarang sudah berdiri sendiri pondok pesantren putri dan pondok pesantren tersebut bernama pondok Pesantren Darul Ulum Reksosari Suruh, yang sekarang dipimpin oleh Kyai Khalim.

  Seiring dengan perkembangan zaman pondok pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim dituntut pula untuk menampung aspirasi masyarakat yang membutuhkan pendidikan lebih mapan lagi. Untuk itu pada tahun 1950 KH. Hasyim bersama para tokok ulama’ sekitar mendirikan Madrasah Diniyah dengan materi pelajaran khusus pelajaran agama saja.

Adapun lama belajar adalah 5 tahun pendidikan ini diwajibkan bagi santri. Melihat keadaan santri pondok Salafiyah Annibros Al-Hasyim kebanyakan membantu orang tua dan bekerja di lingkungan masyarakat sekitar pondok maka pengajian Madrasah Diniyah dimulai ba’do Ashar (15.30 WIB) kemudian dilanjutkan ba’da Magrib sampai ba’da Isya’ ( jam 21.00 WIB). Setelah itu istirahat dan dilanjutkan lagi ba’da Subuh sampai jam 06.00 pagi. Proses pendidikan madrasah ini hanya dapat berjalan sampai tahun 1961. Sebab KH. Hasyim wafat dan pada waktu itu belum ada yang siap menggantikan kedudukanya.

  Pondok pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim mengalami kekosongan pengasuh sampai pada tahun 1967, selama itu santri morat maret tidak bisa menetap di pondok. Pada tahun 1967, cucu dari KH. Hasyim pulang dari pesantren Klasem dan langsung diminta oleh para kyai sekitar untuk menempati kedudukan KH. Hasyim yakni sebagai pengasuh pondok pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim.

  Adapun nama cucu KH. Hasyim itu adalah K. M. Nur Salim Mawardi dengan istrinya Nyai Mudrikah dan enam putra, setiap hari secara tidak langsung beliau selalu memberikan contoh kepada santri- santrinya untuk bercocok tanam atau bertani di sawah. Kiai Mawardi menduduki sebagai pengasuh pondok pesantren selama 33 tahun sampai tahun 1999. Karena sakit dan akhirnya meninggal dunia, kemudian diganti putra beliau yang pertama yaitu K.M. Nur Salim Mawardi pada tahun 2000.

  Selang lima tahun K. M. Nur Salim Mawardi memimpin yang tepatnya pada tahun 2005 beliau mengaktifkan kembali kegiatan-kegiatan yang ada baik Madrasah Diniyah maupun pengajian pondok, selain itu beliau juga membekali santrinya ketrampilan yang berupa kegiatan ekstra pesantren antara lain: khitobiyah, qiroatul Qur’an, kaligrafi dan lainya.

  Meskipun pondok ini merupakan pondok salafy atau tradisional akan tetapi untuk ketrampilan lebih ditekankan bahkan dijadikan kurikulum tambahan yang wajib di ikuti oleh semua santri terutama ketrampilan pertanian yaitu bercocok tanam dan permebelan. Pondok pesantren ini mempunyai luas 4000 m lahan praktik atau persawahan yang terletak disebelah Utara pondok dengan keadaan tanah yang subur serta cuaca yang sejuk dan nyaman. Hal ini sangat mendukung proses penanaman padi, sayur-sayuran serta tanaman lainnya.

Pendiri
KH. Hasyim
Nyai Hj. Siti Khoiriyah

Pengasuh
KH. Hasyim
Nyai Hj. Siti Khoiriyah
K. M. Nur Salim Mawardi

Pendidikan

Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Keberadaan pondok pesantren Salafiyah Annibros Al-Hasyim di tengah-tengah masyarakat semakin di dukung oleh lingkungan desa Reksosari. Kenyataan ini mendorong untuk berupaya melayani seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kebutuhan dari masalah sosial, keagamaan/kemasyarakatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Upaya-upaya yang telah dilakukan diantaranya Madrasah Diniyah pondok pesantren, dan lama pendidikan yang di tempuh adalah lima tahun. Pendidikan Diniyah tersebut wajib di ikuti oleh semua santri tanpa terkecuali. Di samping itu juga di wajibkan mengikuti kegiatan pengajian di luan madrasah. Adapun kurikulum madrasah diniyah dalam pondok pesantren ini adalah sebagai berikut: a. Tingkat Dasar I Ula Pada tahap awal materi yang di ajarkan antara lain: 1) Hidayatus Sibyan 2) Risalatul Qura’

Pendidikan Formal  
Terdapat beberapa sekolah formal di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy seperti SDN Reksosari, MI Daarul ‘ulum, MTs Daarul ‘ulum, SMP dan SMK Nahdhatul Ulama, dan pastinya Juga ada Sekolah MAN Suruh.
Pendidikan non Formal
1.  Tahfidzul Qur’an
2.  Madrasah Diniyah 

Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy antara lain:
1.  Bahasa Arab 
2.  Bahasa Inggris
3.  Kajian Kitab
4.  Tahfidzul Qur’an
5.  Nahuu Shorof dan Ibadah
6.  Kesenian Islam
7. Muhadharoh/praktek Khitobah
8. Shalat Dhuha
9.  Yasinan Jumat
10. Tilawah
11.  Praktek Ibadah (shalat, wirid, dan doa)
12. Ziarah


Berjanzi dilakukan rutin para santri di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy


Hadrah yang dimainkan santri dari Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy

Fasilitas

Fasilitas di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy di antaranya   :
1. Mushola
2. Asrama kompleks A dengan luas bangunan 4×10 m
3. Asrama kompleks B dengan luas bangunan 7×12 m
4. Asrama kompleks C dengan luas bangunan 7×20 m
5. Asrama kompleks D dengan luas bangunan 6×15 m
6. Gedung madrasah lantai I seluas 9×20 m
7. Gedung madrasah lantai II seluas 9×20 m
8. Ruang teori dengan luas 7×10 m : 2 Lokal i. Ruang tata usaha
9. MCK
10. Lapangan voli
11. Dapur


Gedung pesantren di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy


Asrama pesantren di Pesantren AnNibros Al-Hasyim AsSalafiy

Alamat

 Jl. Suruh- karanggede km 2. Desa Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Kode pos :50776 
Telepon: 0852-9393-3434

KUNJUNGI JUGA

Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.

Yuk Ngaji Qur’an yang dilengkapi terjemah dan penjelasan di Laduni

https://www.laduni.id/post/read/69877/pesantren-annibros-al-hasyim-assalafiy-kab-semarang.html