Obituari: Sekapur Sirih Kiai Ali Yafie

Kiai Ali Yafie (1 September 1926 – 25 Februari 2023) adalah pemberi kata pengantar di buku “Al-Qur’an dan Masalah Lingkungan Hidup”. Beliau menulis dengan penggunaan frasa “Sekapur Sirih”.

Buku itu garapan Prof. Andi Hakim Nasoetion (Rektor IPB 1978-1987) dan murid didiknya, Prof. Asep Saefudin (Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama IPB 2003-2008). Keduanya merupakan cendekiawan penting yg berproses di Institut Pertanian Bogor.

Buku tersebut diterbitkan pertama kali pada tahun 2001 oleh Penerbit Litera Antarnusa. Di tahun 2023, buku itu masih perlu dan sangat penting untuk dibaca. Secara khusus berhubungan dengan Islam dalam menghadapi masalah lingkungan hidup dan juga krisis iklim.

Di pengantarnya, Kiai Ali Yafie menulis dengan ilmiah dan mudah dipahami oleh para pembaca. Ia mengisahkan beberapa hal yang berhubungan dengan lingkungan hidup dan tentu merujuk pada kehidupan manusia secara mendalam akan pandangan dan hubungannya dengan alam.

Hal itu misalkan disebutkan olehnya: sumber air, energi, pangan, udara, kekayaan alam, flora, dan fauna. Penjelasan itu kemudian dijadikan beliau untuk merenungi zaman dengan dua realitas yang terjadi: pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi.

Beliau mengungkap mengenai masalah lingkungan hidup yang terjadi: “Penanganannya secara teknik-intelektual sudah cukup banyak diupayakan, namun secara moral spiritual belum cukup diperhatikan dan dikembangkan.” Penjelasan menegaskan perlunya diskursus dalam wacana keislaman.

Baca juga:  Al Makin dan “Research University”

Dari sana, beliau kemudian memberi keterangan lanjut: “Bilamana kita menyadari bahwa kerawanan lingkungan hidup yang dialamai sekarang dan seterusnya, sebagian besar adalah ulah manusia juga, yang dikuasai oleh nilai dan ditata oleh norma-norma dari suatu pola pandangan hidup tertentu, di mana status dan fungsi manusia itu mengarahkan kepada sifat penguasa mutlak atas alam lingkungannya, dan alam dengan makhluk-makhluk yang aneka jenis dan ragamnya tidak punya status untuk melindungi keberadaannya.”

Seturut dengan isi buku, baginya buku itu mengungkapkan sebuah pola bagaimana keberadaan manusia perlu memperbarui kesadaran terhadap hubungan dengan alam. Merumuskan kembali martabat dan tujuan kehidupan agar tak menambah daftar panjang masalah lingkungan hidup.
Al fatihah…

https://alif.id/read/joko-priyono/obituari-sekapur-sirih-kiai-ali-yafie-b247201p/