Mengapa Bacaan Tahiyat Akhir Hanya Sebut Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim?

Laduni.ID, Jakarta – Mengapa dalam shalat ketika tahiyat akhir yang disebut hanya nama Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrohim AS serta keluarganya dan Nabi yang lain tidak disebutkan?.

Dalam kitab Hasyiyah al-Jamal disebutkan: “Dan Nabi Ibrahim dikhususkan disebut karena rahmat dan keberkahan tidaklah berkumpul terhadap nabi selainnya, Allah berfirman : (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait .

Redaksi al-Ajhuriy dalam syarah kitab Mukhtashar Ibn Aby Jamrah yaitu, sesungguhnya dikhususkannya penyebutan Nabi Ibrahim -‘alaihisshalatu wassalam- dan keluarganya di dalam shalawat karena dua pandangan:

Pertama, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pada malam Isra` dan Mi’raj melihat seluruh para nabi, dan beliau mengucapkan salam terhadap tiap-tiap nabi namun tak satupun dari mereka mengucapkan salam terhadap ummat-Nya selain Nabi Ibrahim. Maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita untuk bershalawat terhadapnya (Nabi Ibrahim) dan keluarganya disetiap akhir shalat sampai hari kiamat sebagai balasan atas kebaikannya.

Kedua, sesungguhnya manakala Nabi Ibrahim telah selesai membangun Baitullah beliau duduk beserta keluarganya, lalu beliau menangis seraya berdo’a, beliau berkata :”Yaa Allah, barangsiapa yang berhaji ke rumah ini (Baitullah) dari golongan yang tua-tua dari ummat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku”. Lantas ahlu baitnya berkata :

“Aamiin”. Ishaq berkata : “Yaa Allah, barangsiapa yang berhaji ke rumah ini dari golongan yang setengah baya dari ummat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku”. Lantas mereka (keluarnganya) berkata : “Aamiin”. Kemudian Isma’il berkata : “Yaa Allah, barangsiapa berhaji ke rumah ini dari para pemuda golongan ummat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku”. Lantas mereka berkata : “Aamiin”. Lalu Sarah berkata :”Yaa Allah, barangsiapa berhaji ke rumah ini dari golongan perempuan ummat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku”. Lantas mereka berkata : “Aamiin”. Lalu Hajar berkata : “Yaa Allah, barangsiapa berhaji ke rumah ini dari para maula (hamba sahaya), pria dan wanita dari golongan ummat Muhammad maka berikan (kirimkan) kepadanya salam dariku”. Lantas mereka berkata : “Aamiin”. Maka manakala yang demikian itu (ucapan salam) telah terdahului dari mereka, kita diperintahkan untuk bershalawat terhadapnya sebagai balasan terhadap mereka. 


Sumber: Kitab Hasyiyahal-Jamal, Juz 3, hal. 428 

https://www.laduni.id/post/read/74972/mengapa-bacaan-tahiyat-akhir-hanya-sebut-nabi-muhammad-dan-nabi-ibrahim.html