Kisah Sholawat Syaikh Abdul Qodir Al Jailani

LADUNI.ID, Jakarta – Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para Nabi dan Rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala oleh manusia siapapun.

Berikut ini kisah Sholawatnya yang diriwayatkan dari syaikhul ummah, imamul a’immah, pemimpin para wali, quthub dari semua quthub, sayyidi Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa beliau berkata kepada salah seorang sahabatnya :

“terimalah sholawat ini dariku, karena aku menerimanya melalui ilham dari Allah SWT. Lalu aku menunjukkannya kepada Rasulullah SAW. Aku hendak menanyakan kepada beliau mengenai manfaat khusus sholawat tersebut, namun beliau menjawab sebelum aku menanyakannya.
Beliau berkata kepadaku :

“shalawat ini mempunyai manfaat khusus yang begitu dahsyat untuk diperhitungkan. Ia mengangkat orang yang mengamalkannya ke derajat yang amat tinggi, dan menjadikan mereka mencapai tujuan yang paling jauh. Bila seseorang menggunakan sholawat ini untuk mencapai maksud tertentu, maka dia tidak akan kecewa. Cita-citanya tidak akan gagal dan doanya tidak akan ditolak.

Bila seseorang membacanya, meski hanya sekali atau membawanya.

1.Allah akan menganugerahkan ampunan-nya kepada orang itu dan kepada orang yang pergi bersamanya. Bila ajalnya tiba, empat orang malaikat rahmat akan hadir di sampingnya.
2.Malaikat pertama akan menjaganya dari setan.
3.Malaikat kedua akan akan membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat.
4.Malaikat ketiga memuaskan dahaganya dengan secangkir air dari telaga al-kautsar.
5.Malaikat keempat akan membawa bejana emas yang penuh dengan buah-buahan surga, memberinya kabar gembira tentang menghuni surga, dan berkata kepadanya :
”berbahagialah wahai hamba allah!” Lalu ia akan melihat-nya dan memandang-nya dengan matanya, sebelum ruhnya terpisah.

”ia akan memasuki kuburnya dengan rasa aman, senang, dan bahagia, dan ia tidak akan merasa kesepian dan kesempitan di dalamnya. Empat puluh pintu rahmat akan terbuka baginya dan darinya terpancar cahaya.

Saat ia bangkit pada hari kebangkitan kelak, malaikat akan memberinya berita gembira dari sebelah kanannya, dan malaikat lainnya akan menenteramkan hatinya dari sebelah kirinya. Ia akan diberi dua pakaian yang indah, dan seekor kuda jinak akan dibawakan untuknya sebagai tunggangan. Tak ada kesedihan dan penyesalan baginya, dan ia akan menjalani perhitungan yang mudah. Saat ia melewati jembatan neraka, apinya akan berkata kepadanya :

” cepatlah berlalu, wahai hamba allah yang bebas!aku dilarang untuk menyentuhmu.”

”ia akan memasuki surga firdaus bersama nenek moyang mereka yang saleh. Dan di dalam surga ia akan diberi empat puluh kubah dari perak. Setiap kubah akan berisi sebuah istana dari emas, dan di setiap istana ada seratus ruangan dari cahaya.

Di setiap ruangan terdapat dipan tinggi yang terbuat dari kain sutera. Dan di atas dipan sutera itu ada bidadari dengan mata yang indah. Tubuhnya terbuat dari wewangian yang amat harum, seolah ia bulan di saat malam purnamanya. Lalu ia akan diberi sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata. Belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.”

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa saat malam isra’ mi’raj,

Allah SWT berfirman : “bumi ini milik siapa wahai muhammad ?

Beliau menjawab : “milik-mu wahai Tuhanku.

Kemudian Allah SWT berfirman : “lapisan-lapisan alam ini milik siapa wahai muhammad ?

Beliau menjawab : “milik-mu wahai Tuhanku .

Kemudian Allah SWT berfirman : “al-kursi milik siapa wahai muhammad ?

Beliau menjawab : milik-mu wahai Tuhanku.

Kemudian Allah SWT berfirman : ” engkau milik siapa wahai muhammad ?
Maka pada saat itu Nabi SAW bersujud.

Beliau malu untuk mengatakan sesuatu, maka Allah SWT yang maha agung berfirman : “engkau adalah milik orang yang bersholawat atas dirimu. Maka bertambahlah kemuliaan dan keagungan beliau“.

Berkata syaikh abdul qadir al-jailani ; “sholawat inilah yang sesuai dengan hadist tersebut.
Sesungguhnya sholawat ini membuka tujuh puluh pintu rahmat, menampakkan keajaiban-keajaiban dari jalan surga, lebih baik daripada memerdekakan seribu budak, berkorban seribu onta, bersedekah dengan seribu dinar, berpuasa seribu bulan.

Tersimpan didalamnya rahasia, memudahkan datangnya rezeki, menjadikan budi pekerti luhur, terkabulnya hajat, terangkatnya derajat, terhapusnya dosa-dosa, tertutupnya aib dan noda, serta menjadikan mulia orang yang hina”.

“jika si pembaca dihadapkan kepada suatu masalah, maka setiap satu sholawat akan menjadi wasilah di sisi Nabi SAW yang mulia, dan setiap satu ayat akan menjadi syafaat untuknya di sisi Allah SWT.

Dia sholawatnya para mushollin, nasehat bagi mereka yang mau menerima nasehat dan wasilah bagi orang-orang yang bertawassul”. Inilah sholawat dengan Al-Qur’an yang mulia, aku berikan nama “basyairul khoirot  ( kabar gembira tentang berbagai kebaikan).

Demikianlah sedikit Kisah dan penjelasan Sholawat Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani, semoga bermanfaat untuk kita semua.

_________________

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 12 September 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
Editor : Lisandipo

Sumber : Kajian Islam Tasawuf

https://www.laduni.id/post/read/27633/kisah-sholawat-syaikh-abdul-qodir-al-jailani.html