Kisah Nabi Nuh dan Seorang Perempuan yang Ditinggal Mati Anaknya

Laduni.ID, Jakarta – Usia umat Nabi Muhammad tidak lebih dari 70 tahun, maut seakan menjadi pendamping setia dalam setiap langkah kaki umat Nabi Muhammad. Namun, tidak sedikit dari umat Nabi Muhammad yang berumur singkat ini terlena dengan kemaksiatan dunia, dan lalai dengan akhirat.

Kiai Ahmad Shomad Supriyadi pernah mengisahkan tentang seorang ibu yang menangisi kematian anaknya yang berusia 300 tahun. Tangis ibu tersebut lalu diketahui oleh Nabi Nuh dan akhirnya Nabi Nuh mencoba untuk menghilangkan kesedihan dengan berkata padanya, “Apa yang akan kamu lakukan, jika seandainya kamu hidup di masa umat yang usianya tidak melebihi 60 tahun?”

Perempuan itu menjawab, “Adakah seseorang yang hidup hanya selama 60 tahun?”

“Ya, dan kebanyakan dari mereka bermaksiat (tidak menaati Tuhan),” jawab Nabi Nuh.

“Apakah mereka berbondong-bondong untuk mencintai dunia yang sesaat, yang hanya beberapa hari itu?” tanya perempuan itu.

“Ya, satu-satunya perhatian mereka adalah cinta dunia dan sedikit yang memikirkan akhirat,” jawab Nabi Nuh.

“Apakah mereka berdebat/bertengkar di antara mereka sendiri tentang hal-hal yang sesederhana itu?” tanya perempuan itu lagi.

“Sebaliknya, mereka justru memperebutkan hal-hal yang paling tidak penting itu, dan mereka juga membangun istana untuk ratusan tahun, kemudian mereka mati dan meninggalkannya,” jawab Nabi Nuh.

“Oh, jika saya harus menggantikan umat itu, saya akan menghabiskan hidup saya di bawah naungan pohon dan membangun rumah saya di ambang kuburan, dan saya akan tinggal sepanjang hidup saya bersujud kepada Tuhan yang maha kuasa,” kata perempuan itu.

لا حول ولا قوة الا بالله

Diketahui bahwa Nabi Nuh berdakwah menyebarkan agama Islam selama 950 tahun dan usia beliau menurut mufassir sahabat Ibnu Abbas adalah 1050 tahun. Wallahualam.

Disadur dari Kiai Ahmad Shomad Supriyadi


Editor: Daniel Simatupang

https://www.laduni.id/post/read/73678/kisah-nabi-nuh-dan-seorang-perempuan-yang-ditinggal-mati-anaknya.html