Hukum Mengirim Sticker/Copy Paste Doa yang Pahalanya untuk Orang Meninggal

ARRAHMAH.CO.ID – Hadirnya media sosial sebagai media dalam memudahkan berbagai aktifitas, sudah menjadi realitas keseharian.

Hal ini juga berlaku bagi orang yang hendak kirim al-Fatihah atau doa. Biasanya kalau ada kabar duka orang meninggal dunia di grup whatsapp, dalam hitungan detik setelah kabar duka muncul, langsung disambut balasan doa dan al-Fatihah dalam bentuk stiker atau teks yang sepertinya sudah disave dan tinggal copy-paste saja. 

Anehnya kadang hanya mengirim stiker atau teks doa tersebut,  banyak yang  tidak membaca do’a atau membaca al -Fatihah atau lupa melafalkannya.

Lantas, cukupkah dengan cara demikian? Tanpa mengucapkannya lagi, hanya banyak-banyakan share stiker do’a?

Jawab:

Do’a yang dikirim untuk orang yang sudah meninggal adalah bisa sampai dan bermanfaat untuk  mayyit. Tetapi jika doa-doa tersebut  hanya berbentuk stiker atau teks bacaan Al Fatihah dan do’a lainnya  tanpa diucapkan terlebih  dahulu sebelum dishare,  tidak dikatakan doa dan tidak ada manfaatnya bagi  mayyit. Doa-doa tersebut Harus dilafadzkan (diucapakan) secara  lengkap  terlebih dahulu,  sebelum dishare.

Silahkn dilihat beberapa keterangan sbb.: 

1. Kitab al-Adzkar li-Syaikhil Islam al-Imam al-Nawawi hal. 150:

بابُ ما ينفعُ الميّتَ من قَوْل غيره : أجمع العلماءعلى أن الدعاء للأموات ينفعهم ويَصلُهم‏.‏ واحتجّوابقول اللّه تعالى‏:‏ ‏{‏وَالَّذِينَ جاؤوا مِنْ بَعْدِهِمْيَقُولُونَ رَبَّنا اغْفِرْ لَنا ولإِخْوَانِنا الَّذين سَبَقُونابالإِيمَانِ‏} وغير ذلك من الآيات المشهورة بمعناها،وفي الأحاديث المشهورة كقوله صلى اللّه عليهوسلم‏:‏ ‏”‏اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأهْلِ بَقِيعِ الغَرْقَدِ‏”‏  وكقولهصلى اللّه عليه وسلم‏:‏ ‏”‏اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنا وَمَيِّتِنَا‏”‏وغير ذلك‏.‏

“Bab perkataan dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi mayyit: ‘Ulama sepakat, do’a untuk orang meninggal dunia bermanfaat dan pahalanya sampai kepada mereka. Ulama’ berargumen dengan firman Allah: {“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka, mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami (59:10)”}, dan ayat-ayat lain yang se makna. Begitu juga berdasarkan hadits-hadits masyhur, misalnya do’a Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam “ya Allah berikanlah ampunan kepada ahli kubur  Baqi al-Gharqad. Juga do’a Beliau : “ya Allah berikanlah Ampunan kepada yang masih hidup dan sudah meninggal di antara kami”, dan hadits lain  yang semakna. 

2.Kitab  al-Adzkar li-Syaikhil Islam al-Imam al-Nawawi hal. 16:

اعلم أن الأذكار المشروعة في الصلاة وغيرها واجبةً كانت أو مستحبةً لا يُحسبُ شيءٌ منها ولا يُعتدّ به حتى يتلفَّظَ به بحيثُ يُسمع نفسه إذا كان صحيح السمع لا عارض له

“Ketahuilah bahwa zikir yang disyariatkan dalam salat dan ibadah lainnya, baik yang wajib ataupun sunnah  tidak dihitung dan tidak dianggap kecuali diucapkan, sekiranya ia dapat mendengar yang diucapkannya sendiri apabila pendengarannya sehat dan dalam keadaan normal (tidak sedang bising dan sebagainya)”.

3.  Kitab Al Mausu’ah al-Fiqhiyah (21/249):

 “لا يعتدُّ بشيء مما رتَّب الشارع الأجر على الإتيان به من الأذكار الواجبة أو المستحبة في الصلاة وغيرها حتى يتلفظ به الذاكر ويُسمع نفسه إذا كان صحيح السمع؛ 

“Dzikir yang wajib atau sunah, di dalam shalat atau yang lain, tidak bisa memdapatkan pahala kecuali dilafalkan  orang yang berdzikir tersebut dan (suaranya) terdengar,  jika pendengarannya normal”.

Demikian, sekali lagi jangan hanya copy paste dan kirim sticker, atau mutar rekaman doa atau bacaan Al Qur’an apapun redaksi atau bacaannya. Tetapi hendaknya dibaca dulu doanya secara sempurna, setelah itu stiker boleh dishare sekedar  menjadi support dan pengingat yang lain.

KH. Fuad Tohari, Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU

https://www.arrahmah.co.id/2021/07/hukum-mengirim-stickercopy-paste-doa.html