FILOSOFI DZIKIR SAHABAT TERBAIKMU

Filosofi Dzikir

Pendamping Anda dimana saja

Buku yang ada di tangan anda ini, adalah bagian terpenting yang mengajak kita merenung, bertafakur sejenak perjalanan kehambaan kita 

dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun, dari per- ubahan hidup ke perubahan lainnya. Apakah dari masa ke masa kita telah berubah lebih baik dalam per- jalanan kita menuju Allah, atau berhenti bahkan ber- jalan mundur? 

Filosofi Dzikrullah yang terkandung dalam buku ini mengingatkan kita akan kualitas dzikir kita kepadaNya. Karena betapa seringkali dalam perjalanan Dzikrullah, para hamba Allah terjebak pada situasi yang sangat mengancam dirinya bahkan telah menjerumuskan dirinya dalam Ghurur (tipudaya), Istidraj, dan ima- jinasinya sendiri seakan-akan telah benar perjalanan dzikirnya. Ternyata justru terjebak dalam ”khayalan dzikir”. 

Namun juga para Sufi sangat kuat membangun semangat untuk tidak putus asa dalam berdzikir, bahkan dalam kitab Al-Hikam Ibnu Athaillah as-Sakandary mengingatkan, “Janganlah anda meninggalkan dzikir, hanya karena anda tidak bisa hadirkan hatimu di hadapan Allah Swt, dalam berdzikir. Karena kealalaianmu sehingga tidak berdzikir itu lebih berbahaya dibanding kelalaianmu pada Allah ketika berdzikir. 

Siapa tahu Allah Swt meningkatkan derajatmu dari dzikir yang disertai kelalaian padaNya, menuju dzikir yang disertai kesadaran padaNya. Dari dzikir yang disertai kesadaran padaNya, menuju dzikir yang disertai hadir di hadapanNya. Dari dzikir yang disertai hadir di hadapanNya, menuju dzikir yang sirna dari segala hal selain Allah Swt yang didzikiri. “Dan demikian itu tidaklah sekali-kali sukar bagi Allah.” (QS. Ibrahim: 27)” 

Buku ini akan menghadirkan bagaimana menjawab sejumlah renungan melalui Dzikir dan Tafakkur. Dzikirullah adalah bagian utama dari amaliyah Ihsan, dan perwujudan alam Tasawuf sehari-hari, yang tentu saja, harus disertai kesadaran ilmiyah, agar amaliyahnya tidak sia-sia. 

Sejumlah Ulama Sufi Agung dan besar sepanjang sejarah, antara lain Syeikh Abdul Qadir al-Jilany, Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily, Ibnu Araby, Ibnu Athaillah as-Sakandary, serta Syeikh Abdul Wahab Asy-Sya’rany, 

Imam Al-Ghazaly, Syeikh Ahmad ar-Rifa’y, dan Syeikh Abdullah Al-Haddad, Syekh Abdul Halim Mahmud yang pernah menjadi Grand Alazhar University dan di bahkan digelari sebagai Al-Ghazaly abad 21 turut dalam kontribusinya. Buku Ini dihantar oleh KHM Luqman Hakim dan ditutup dengan Metode Muhasabah Sufistik atas perjalanan Dzikrullah anda. Berbeda dengan edisi I dan II, pada edisi ke III ini, ada penertibab struktur tulisan bersambungnya Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandary, dan ditambah dengan tulisan yang di ambil dari Kitab Agung Al-Futuhatul Makiyyah karya Syeikh Muhyiddin Ibnu Araby tentang Dzikir dan Fikir, disamping tulisan Syekh Abdul Halim Mahmud dan epilog dari Editor. memberi kontribusi yang tiada tara dalam filosofi dan amaliyah Dzikrullah ini. 

DR. KH. M. Luqman Hakim, telah berupaya untuk mengkompilasi dalam bunga rampai para Ulama Sufi dalam urgensi dzikir tersebut, yang tentu saja sangat berguna bagi para pembaca, sekaligus menghantar kita, agar dalam berdzikir disertai pendidikan berdzikir yang benar. Di sinilah perlunya bimbingan seorang Ulama yang saleh dalam menjalankan amaliyah ini.n 

TEAM REDAKSI

http://www.sufinews.com/filosofi-dzikir-sahabat-terbaikmu/