Cara Membuat Judul Tulisan di Media Online yang Ramah SEO

Penulis: Masyhari

RumahBaca.id – Membuat judul tulisan di media online bisa dikatakan gampang-gampang susah. Selain mengikuti ketentuan jurnalistik di media cetak, ada hal lain yang tidak boleh diabaikan, yaitu pertimbangan SEO (Search Engine Optimization) atau optimisasi di mesin pencarian.

Untuk mengasah keterampilan peserta dalam membuat judul tulisan dan konten yang ramah SEO, memasuki hari kedua, Selasa, 10 Mei 2022, Pelatihan Kreator Konten jaringan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) menyajikan dua materi, yang dibagi dalam dua sesi.

Dalam sesi pertama disajikan materi berjudul “SEO Trending, Human Friendly & Evergreen Content, Content, Keyword, Long Tail Keyword” yang menghadirkan Muhammad Bayu Pratama sebagai mentor. Dimulai pukul 08:00 WIB, sesi ini ditutup pada pukul 11:00 WIB dengan tugas menulis 20 judul tulisan, terdiri dari 5 judul berita berbasis SEO trending dan 15 judul evergreen.

Memasuki sesi kedua, peserta diberikan sajian materi berjudul Praktik Mencari Ide Tulisan Berbasis SEO dari Google menghadirkan Adithya Nurcahyo sebagai mentor.

Dalam sesi kedua ini, pria yang akrab disapa Adit ini memberikan catatan evalusi terhadap tugas sesi pertama. Adithya menjelaskan bahwa dalam menulis judul artikel SEO trending, kita bisa memanfaatkan indikator dari Google Hot Trends, trending Twitter, FYP TikTok, dan lain sebagainya.

Selain itu, lanjut Adit, saat melakukan optimisasi SEO kita harus yakin bahwa diksi yang kita gunakan sudah sesuai dengan yang sedang trending atau banyak diketik oleh pengguna Google.

Terkait dengan viralitas sebuah kabar, Adit menekankan kejelasan patokan skalanya. “Harus jelas patokan viralitas. Untuk itu, kita bisa menggunakan Google Hottrends, trending Twitter atau trending di platform media sosial lainnya, tidak boleh hanya berdasarkan opini pribadi penulis,” tegas Adit.

Selain itu, lanjut Adit, dalam menulis judul harus sesuai gramatikal bahasanya, seperti ejaan dan logika bahasanya. “Hanya saja, bila ternyata ada diksi kata baku ternyata tidak trending di mesin pencarian Google, maka sebaiknya kita dahulukan sisi trendingnya,” imbuh Adit.

Lebih lanjut, Adit menekankan pentingnya membuat judul yang membuat calon pembaca penasaran, hingga akhirnya meng-klick artikel kita. “Tapi, jangan lupa, judul harus lengkap komponennya,” jelas Adit.

Adit juga berpesan kepada peserta pelatihan agar menghindari pengulangan kata pada judul tulisan, memperhatikan penggunaan huruf besar dan kecil, tanda seru, tanda tanya, dan titik dua.

Selain itu, Adit menyarankan kepada peserta pelatihan untuk menghindari penggunaan diksi heboh atau bombastis dalam judul berita.

Terkait status hukum seseorang yang ditulis dalam berita, lanjut Adit, kreator konten harus memastikan kejelasan informasinya terlebih dahulu.

“Jangan sampai penulis salah. Bisa-bisa penulis terjerat delik pencemaran nama baik, jika salah menyebut status hukum seseorang. Karena itu, kita harus memastikan status hukum tokoh yang kita tuliskan,” pungkas Adit.***