Angan-angan Manusia Setelah Meninggal Dunia

LADUNI.ID, Jakarta – Jika ingin mengetahui keadaan kita setelah kematian, pergilah ke pekuburan, lalu perhatikanlah. Bayangkan kalau kuburan kita berada diantara kuburan-kuburan itu. Kemudian, perhatikanlah apa yang paling kita butuhkan dalam kubur ? Yang paling kita butuhkan pastilah amal shaleh. Maka, lihatlah keadaan yang sedang kita alami. Jika kita sudah pantas menghadapi kematian dan kehidupan didalam kubur, lanjutkanlah ! Namun, jika kita belum pantas menghadapi keduanya, bertaubatlah kepada Allah SWT, perbanyak amal shaleh untuk meraih kepantasan, selagi masih ada kesempatan untuk memperbaiki amal. Kelak kita tidak bisa meminta waktu untuk kembali, sekedar untuk bisa melakukan amal-amal kecil, waktu-waktu untuk bisa beramal itu akan sangat dirindukan.  Saat penyesalan tiada guna, saat alam kubur menjadi nyata.

Setiap manusia di dunia ini memiliki angan-angan yang ingin direalisasikan menjadi sebuah kenyataan. Kebanyakan angan-angan itu tertuju pada meraih jabatan tinggi, harta berlimpah, istri mempesona, rumah luas dengan fasilitas lengkap dan berbagai kenikmatan dunia lainnya yang diimpikan banyak orang.

Di sisi lain, ada si miskin yang ingin menjadi kaya raya; Ada si sakit yang ingin segera sembuh dari sakitnya dan bisa kembali menikmati dunia; Dan ada si kaya yang sangat benci kemiskinan tapi terus merasa dirinya miskin, sehingga semangatnya untuk menambah kekayaan tidak pernah rapuh.

Memang benar apa yang di sabdakan Rasulullah SAW bahwa angan-angan manusia di dunia tidak akan pernah habis sampai mereka masuk ke dalam kubur.

لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya seseorang memiliki satu lembah emas, niscaya dia ingin memiliki dua lembah emas lagi, dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali debu (tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya kecuali kematian) dan Allâh menerima taubat orang yang bertaubat.

Namun bagaimanapun angan-angan di dunia ini selama masih ada kesempatan, maka masih bisa di usahakan dan masih ada kemungkinan menjadi sebuah kenyataan. Yakni dengan melakukan sebab sebab yang sudah di tetapkan oleh Allah SWT.

Orang-orang yang sudah meninggal dunia itu bermacam-macam, ada yang baik dan ada pula yang buruk; Ada yang shalih dan ada pula sebaliknya; Ada yang ditangisi kematian oleh manusia dan ada pula yang diharapkan kematiannya. Masing-masing orang ini memiliki angan-angan yang berbeda.
Angan-angan mereka ini telah dijelaskan Allah SWT dan  Rasulullah SAW :

1. Pertama; Orang-orang shalih ingin segera di bawa ke kuburannya setelah meninggalnya:
Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dari hadits Abi Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu,

إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ

Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para laki-laki di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia berkata, “Bersegeralah kalian (membawa aku)!” Jika ia bukan orang shalih, dia akan berkata, “Celaka, kemana mereka hendak membawanya ?” Jeritan jenazah itu akan didengar oleh setiap makhluk kecuali manusia. Seandainya manusia bisa mendengarnya, tentu mereka akan pingsan. (HR.Bukhori No.1232)

2.Kedua; Orang-orang berdoa agar kiamat di percepat
Disebutkan dalam hadits yang panjang yang dikeluarkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya bahwa ketika seorang di dalam kubur bisa menjawab pertanyaan dua malaikat kemudian datang kabar gembira dari Allah SWT bahwa dia termasuk penghuni surga, maka hamba tersebut memohon agar hari kiamat dipercepat kedatangannya.

Ini adalah angan-angan orang shalih setelah melihat tempatnya di surga, padahal hari kiamat adalah hari yang tersulit dan terberat bagi manusia. Ini sangat berbeda dengan kaum munafik dan orang orang kafir. Mereka memohon kepada Allah SWT agar hari kiamat tidak datang, padahal di dalam kubur mereka mendapatkan siksa yang sangat pedih. Namun karena mereka tahu bahwa siksa di neraka itu jauh lebih menyakitkan dan lebih pedih, sehingga mereka lebih memilih tetap disiksa di dalam kuburnya.

3.Ketiga, Angan-angan orang yang mati syahid
Shahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda  yang berbunyi,

مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ

Tidak ada seorangpun yang masuk surga kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid, dan dia tidak menginginkan apapun di dunia kecuali mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian terbunuh sebanyak sepuluh kali, ini di sebabkan oleh kemuliaan (keutamaan mati syahid) yang dia saksikan.

Inilah sebagian dari angan-angan orang yang telah melihat kemuliannya di sisi Allah SWT. Meski ingin kembali ke dunia, namun angan-angan mereka tidak ada hubungannya dengan dunia dan kenikmatannya sedikitpun. Mereka ingin kembali untuk menambah amalan agar kemuliaan mereka bertambah di sisi Allah SWT.

Demikianlah beberapa angan-angan orang-orang shalih yang sudah meninggal dunia, lalu bagaimana angan-angan orang yang lalai semasa hidup mereka di dunia? Di antara angan-angan mereka adalah:

1.Pertama, Shalat dua rakaat
Mereka ingin kembali hidup di dunia kemudian melaksanakan shalat sunat dua rakaat adalah di antara angan-angan orang yang sudah meninggal dunia yang dahulunya sering di sibukkan oleh dunia, sehingga sering meninggalkannya.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ مَرَّ بِقَبْرٍ فَقَالَ : مَنْ صَاحِبَ هَذَا الْقَبْرِ؟ فَقَالُوْا: فُلاَنُ، فَقَالَ : رَكْعَتَانِ أَحَبَّ إِلَى هَذَا مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ

Rasulullah melewati sebuah kuburan, kemudian bertanya, “Siapa penghuni kuburan ini ?” Mereka menjawab, “Ini kuburan si Fulan”, lantas Rasulullah SAW bersabda, “Dua rakaat lebih dia cintai daripada dunia kalian.”

Dalam riwayat lain di sebutkan:

رَكْعَتَانِ خَفِيْفَتَانِ مِمَّا تَحْقِرُوْنَ وَتنفلون، يَزِيْدُهُمَا هَذَا فِي عَمَلِهِ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ

Shalat sunnah dua rakaat yang ringan yang kalian remehkan, kemudian ditambahkan pada amalan orang ini lebih dia cintai dari pada dunia kalian.

2.Kedua, mengeluarkan sedekah.
Seorang yang sudah meninggal dunia berangan-angan untuk hidup kembali dan mengeluarkan sedekah dan menjadi orang shaleh, sebagaimana di ceritakan  AllAh SWT dalam Al-Qur’an (yang artinya):

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ (١٠)

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang shaleh ?” (QS. Al-Munafiqun 63: 10)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, “Setiap orang yang lalai (di masa hidupnya) pasti akan menyesal di saat nyawanya akan dicabut. Ia memohon agar umurnya di perpanjang walau hanya sesaat untuk melaksakan amal shaleh yang selama ini ia tinggalkan.”

3.Ketiga, melaksanakan amal shaleh:
Angan-angan terbesar orang yang sudah meninggal dunia adalah bisa hidup kembali dan melaksakan amal shaleh,

Firman Allah SWT  dalam  QS. Al-Mu’minuun 23: 99-100

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ (٩٩)

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) [1022], [1022]. Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratil maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ (١٠٠)

Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan [1023]. [1023]. Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.

____________
Sumber : HR. Bukhori No.1232

https://www.laduni.id/post/read/517157/angan-angan-manusia-setelah-meninggal-dunia.html