Akhlak Seorang Sufi Pada Tetangganya

sufinews.com. Ada sebuah kisah menarik tentang akhlak at Tustari ini. Dikisahkan bahwa at Tustari mempunyai tetangga yang beragama Majusi. Kebetulan tetangga tersebut tinggal yang letaknya lebih atas dari tempat tinggal sufi asal Persia ini.

Tetapi si tetangga tidak pernah menyadari bahwa air dari kamar mandinya bocor menetes ke rumah at Tustari. Air kotor tersebut ditampung di ember dan tiap malam dibuang oleh at Tustari. Wali ini memilih waktu malam agar orang lain tidak melihatnya sehingga tetangganya itu tidak malu.

Pada suatu hari at Tustari sakit dan tetangga yang majusi itu datang menjenguk. Ia terlihat kaget ada air yang menetes ke rumah Sahal At Tustari. Tetesan yang besar itu meluncur di ember besar at Tustari.

“Tetesan apa ini ?,” tanya sang tetangga.

“Ini adalah air kotor yang menetes dari kamar mandi mu yang bocor. Aku membuangnya kala malam tiba. Hal itu sudah kulakukan cukup lama. Aku khawatir ketika aku tiada dan orang yang menempati rumah ini tidak dapat menerimanya. Bagaimana pendapatmu?” jawab at Tustari.

Mendengar jawaban tersebut, tetangga itu kaget. Ia tidak menyangka bahwa ada air dari kamar mandi miliknya yang bocor. Lalu ia berkata,” Wahai syekh, engkau bergaul denganku sudah cukup lama. Sedang aku hidup dalam kekufuran. Ulurkan tanganmu, aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad utusan Allah.”

Bernama lengkap Abu Muhammad Sahal bin Abdulllah at Tustari adalah tokoh sufi yang lahir di Tustar, Persia. Sufi ini hidup antara 283-200 H/ 815-896 M. dan dikenal sebagai ulama yang wara dan mempunyai banyak keutamaan dalam bermuamalat.

Menurut Abdurrahman bin Muhammad pengarang kitab Shifatul Auliya’ wa Maratibul Ashfiya’ mengatakan bahwa Sahl at Tustari terbiasa berdzikir kepada Allah sejak usia 3 tahun. Ia juga sudah terbiasa puasa sejak usia 5 tahun hingga wafatnya.

Sejak berumur 9 tahun at Tustari sudah melanglang buana untuk menuntut ilmu. memulai bepergian jauh untuk menuntut ilmu sejak umur 9 tahun. Ada yang mengatakan bahwa umur 6 tahun sudah hafal Al Quran. Pada umur 12 tahun sudah biasa memberikan. Salah satu kebiasaannya adalah berpuasa yang dilakukan sejak kecil. At Tustari menuturkan bahwa dirinya berpuasa setiap hari mulai umur 12 tahun. ( Nurul Huda dari berbagai sumber)

http://www.sufinews.com/akhlak-seorang-sufi-pada-tetangganya/