Ajaran Sufistik Syekh Muhammad bin Sulaiman al Jazuli

sufinews.com. Bagi sebagian besar pesantren di Indonesia, nama Sayyid Mohammad Sulaiman al-Jazuli tidak asing lagi. Beliau adalah penulis kitab Dalailul Khoirot yang sangat populer. Kitab kumpulan solawat ini bahkan menjadi bacaan rutin para santri. Syekh Sulaiman al Jazuli juga dikenal sebagai penganut tarekat yang sangat menekankan kedisiplinan pada murid muridnya.

Syekh Sulaiman adalah dikenal penganut Tarekat Syadziliyah. Beliau dikenal seorang alim, ahli ibadah dan seorang ulama dalam bermazhab Maliki. Pria kelahiran Fes pada tahun 857/1453 juga mendirikan tarekat Jazuliyah Sadziliyah dimana beliau membimbing ribuan santrinya.

Sebagai guru spiritual syekh Jazuli sangat disiplin dalam memurnikan ego dan kepribadian. Konon beliau meminta muridnya untuk memakai jubah yang ditambal. Para anak didiknya diharuskan untuk berpuasa dan melakukan uzlah serta mematuhi metode disiplin yang diajarkan olehnya. Menurut Fahruddin Al Mustofa dalam tulisannya di Alif.id, menyebutkan bahwa ada 5 pokok ajaran dari tarekat Al-Jazuliyah ini:

Pertama, mendawamkan dzikir kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad saw dengan mendawamkan membaca Dalail Al-Khairat serta Membaca Al-Quran. Ketiganya adalah asas dari aurod yaumiyyah tarekat Jazuliyyah.

Kedua, mewajibkan adanya seorang mursyid dalam laku suluk.

Ketiga, murid harus mampu menjaga adab terhadap guru. Ada 20 adab yang harus dijaga: 5 tatkala duduk dengan guru, 5 ketika tidak bersama guru, 5 saat menyebutkan gurunya dan 5 terakhir tatkala seorang murid ber-mulazamah dengan guru. Karena beliau berkata, “Barang siapa yang menjaga adab dengan gurunya, maka ia telah menjaga adab terhadap Tuhannya.”

Keempat, disyaratkan kepada seorang salik untuk akhlakul karimah. MulaiHal itu dimulau dengan mencintai sesama makhluk, meminilasir tidur, sabar atas cobaan, menjauhi amarah, hasud dan dengki, zuhud terhadap harta dan jabatan.

Kelima, menyerukan jihad melawan kebatilan. Untuk yang kelima ini terkait dengan penentangan kedatangan Portugis untuk menjajah tanah mereka. Pengikut tarekat Jazuliyah banyak yang berjihad bersama masyarakat menentang Portugis. Ajaran dan kekuatan yang besar inilah menjadi sumber ketakutan sendiri bagi pihak kerajaan.
Keenam, menekankan ajaran untuk beruzlah bagi para salik. Serta menganjurkan bermulazamah kepada ahli ilmu dan para auliya.

Beliau bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Sulaiman bin Abu Bakar Al-Jazuli, atau lebih akrab dengan Syekh Imam Jazuli. Beliau dilahirkan di Jazulah yaitu di sebuah kabilah dan Barbar di pantai negeri Maghrib Maroko Afrika pada tahun 807 Hijriyah. Adapun nasabnya adalah Sayid Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman bin Abdurrohman bin Abu Bakar bin Sulaiman. Silsilah beliu bersambung hingga ke Ali bin Abu Thalib RA. pendidikannya dimulai Fas Mesir. Kemudian menyelesaikan studinya di Unversitas Qarawiyyin. Syaikh Al-Jazuly juga berguru kepada Syaikh Abu Abdillah Muhammad ibn Abdullah Amghar Al-Shaghir yang berasal dari Ribath Tith. Setelah selesai langsung menuju ke kota Asafi untuk berkhalwat selama 14 tahun.

Setelah masa khalwatnya tuntas, Syekh Sulaiman membuka pengajian. Konon yang hadir ke pengajiannya lebih dari 12 ribu orang. Dan diantara muridnya yang kemudian tersohor adalah Syaikh Ahmad Zaruq, Syakh Ahmad bin Umar al-Haritsi al-Maknasi, Syaikh Abdul Azis bin Abdul Qodir al-Tabba’, dan Syaikh Abu Abdillah Muhammad al-Shagir al-Suhaili.

Untuk tarekatnya beliau bersanad pada Syekh Syadzili dan Sayyid Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Mudhor Al-Munithi dan Sayid Abu Utsman Sa’id Al-Hartanai dan Sayid Abi Zaid Abdurrahman Al-Rajnaji dan Sayid Abul Fadhil Al-Hindi dan Syekh Ihus Uwais Zamanihi dan Sayid Abu Abdilah Al-Maghribi. Syekh Sulaiman al Jazuli wafat ketika menunaikan shalat subuh pada tanggal 16 Rabi’ul Awwal 870 H pada usia 63 tahun. ( NH dari Berbagai sumber)

http://www.sufinews.com/ajaran-sufistik-syekh-muhammad-bin-sulaiman-al-jazuli/