Adab dalam Ziarah Kubur

LADUNI.ID, Jakarta – Dalam mengunjungi makam kerabat atau disebut dengan ziarah tentunya ada adab yang harus kita lakukan ketika berziarah. Ziarah sama saja seperti bertamu, di mana tamu seharusnya memiliki adabnya, jangan sampai membuat pemilik rumah merasa terganggu. Apalagi kuburan adalah tempat peristirahatan manusia yang telah wafat, kita harus menghormatinya.

Berikut adalah adab dalam ziarah kubur.
1. Berwudu Sebelum Ziarah
Seperti saat ingin beribadah, berziarah juga harus berwudu terlebih dahulu sebelum kalian masuk ke pemakaman tempat kerabat kalian beristirahat. Hal ini dikarenakan saat berziarah kita akan membaca Al-Qur’an, dan membacakan doa-doa untuk kerabat yang sudah meninggal.

Dalam membaca do’a dan Al-Qur’an tentunya diharuskan untuk berwudu agar tubuh kita jauh dari hadas besar dan hadas kecil untuk menjaga kesucian. Kesucian adalah hal yang utama yang kita terapkan sebelum melakukan hal-hal yang menjurus pada keagamaan.

2. Mengucapkan Salam
Pemakaman juga merupakan tempat tinggal bagi mereka yang sudah wafat. Setiap pemakaman juga pastinya dijaga oleh para malaikat. Sebagai makhluk yang beragama, tentunya kita memiliki adab jika memasuki tempat tinggal orang lain, termasuk pemakaman. Untuk memasuki pemakaman tentunya kita harus mengucapkan salam kepada penghuni makam. Ucapan salam untuk ziarah kubur berbunyi seperti:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu’alaikum dara qaumin mu’minin wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun.

Artinya: “ Assalamualaikum, wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian.”

3. Menghadap Kiblat
Saat kita berziarah ke makam kerabat pastinya kita mendoakan mereka agar mereka diterima di sisi Allah SWT dan dilebarkan ruang kuburnya, kita juga membacakan surat-surat pendek di dalam Al-Qur’an, serta membacakan tasbih, tahmid, takbir, dan juga zikir. Oleh karena itu disunahkan oleh Rasulullah SAW bahwa saat berdoa kita harus menghadap ke arah kiblat.

4. Membaca Do’a Ziarah
Setelah berzikir, membaca tasbih, tahmid, dan juga tahmid maka kamu bisa membacakan do’a ziarah khusus untuk kerabatmu yang sudah meninggal. Do’a ini secara garis besar memohon kepada Allah SWT agar dosa almarhum dapat diampuni, dilapangkan kuburnya, dan masuk ke dalam surga.

5. Membaca Surat-Surat Pendek
Setelah selesai membaca doa ziarah maka dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek di Al-Qur’an.
Adapun surat-surat pendeknya meliputi, Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas.

Pembacaan surat-surat pendek tersebut diawali dengan surat Al-Fatihah, hal tersebut karena Al-Fatihah adalah surat pembuka. Setelah membaca Al-Fatihah, selanjutnya membaca surat-surat pendek seperti yang sudah disebutkan. Kemudian, setelah surat-surat pendek dibaca, Rasulullah SAW. mengajarkan bahwa setelah selesai membacakan surat untuk almarhum maka sebaiknya ditutup dengan Al-Fatihah lagi.

Perlu diketahui bahwa dengan membaca surat-surat pendek saat melakukan ziarah kubur akan menjadikan bacaan surat-surat tersebut menjadi pahala bagi almarhum yang dibacakan surat tersebut.

Hadits membaca surat pendek ini telah diriwayatkan oleh Al-Mawarzi dari Rahmad bin Hanbal yang mengatakan bahwa:
“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan) maka bacalah Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sesungguhnya pahalanya sampai ke mereka.

6. Jangan Duduk atau Menginjak Kuburan
Jika sudah melakukan semua tata cara dan adab-adab ziarah kubur dengan membacakan doa-doa untuk kerabat yang sudah almarhum, maka kita juga perlu memiliki adab untuk menghormati rumah terakhir atau tempat istirahat kerabat yang sudah meninggal.

Cara menghormatinya yaitu dengan tidak menduduki atau menginjak kuburan-kuburan yang ada di sekitarmu. Perhatikan langkahmu baik-baik saat berziarah ke tempat makam. Bahkan jangan sampai kamu melangkahi kuburan, karena itu juga  termasuk tidak sopan. Kita harus selalu menghargai dan menghormati orang yang sudah meninggal.

Hal ini telah sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa:
“Janganlah kalian salat (berdo’a) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

7. Jangan Berkata Tidak Sopan
Perkataan kasar dan tidak sopan memang sebaiknya dihindari saat di mana pun kita berada. Kita harus menghormati lingkungan sekitar kita dengan bicara yang baik-baik. Seperti halnya saat kita berziarah, sebagai tamu tentu kita harus berkata yang sopan dan hindari perkataan yang tidak sopan dan kasar. Hal seperti ini sudah dijelaskan oleh Imam Al-Nawawi bahwa, tidak baik jika di dalam sebuah pemakaman berkata hal yang batil atau tidak sopan.

8. Jangan Berlebihan
Perilaku berlebihan memang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Seperti halnya ketika kita berziarah ke makam sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Hal ini dikarenakan kuburan adalah tempat untuk melakukan ritual seperti mendoakan orang meninggal, mengajikan orang meninggal, dan juga bertasbih untuk mereka agar semua kegiatan itu menjadi pahala bagi mereka yang sudah meninggal.

Ziarah kubur seharusnya digunakan untuk meningkatkan iman kalian karena kalian juga akan mengingat tentang kematian. Jika kalian berlebihan akan khawatir jika kalian menimbulkan hal-hal di luar aturan berziarah dan menjadi dosa.

Selain adab, ada juga beberapa amalan yang harus diterapkan ketika kita berziarah di taman makam. Berikut adalah beberapa amalan dalam berziarah.

1. Menabur Bunga, Kerikil, dan Tumbuhan, serta Menyiram Air
Perlakuan amalan seperti itu diriwayatkan dalam hadi dari Ja’far dan ayahnya berkata bahwa, “sesungguhnya Nabi Muhammad menyiram air di atas kuburan Ibrahim anaknya dan, beliau juga meletakkan kerikil di atasnya.” (HR. Baihaqi).

Hadis tersebut mengartikan bahwa Nabi Muhammad SAW menyiramkan air dan meletakkan kerikil di kuburan anaknya, yaitu Ibrahim. Karena perlakuan Rasul tersebut, para umatnya mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasul. Namun sebagian ulama juga melarang, karena menganggap hanya Rasul yang dapat melakukan hal tersebut.

2. Mengingat Kematian
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa berziarah memiliki tujuan untuk mengingatkan kita akan datangnya kematian dan kehidupan di akhirat. Dengan mengingat hal tersebut, tentunya kita dapat termotivasi untuk mempersiapkan amal-amal saleh sebelum hari kematian dan kehidupan akhirat tiba.

Hal seperti ini diperbolehkan dalam agama. Dunia ini hanya sementara, kita harus menyiapkan amal saleh untuk bekal kita di hari kiamat nanti. Karena orang cerdas adalah orang yang mengingat tentang kematian.

3. Motivasi Untuk Menambah Amal Kebaikan
Seperti pada amalan mengingat kematian, motivasi untuk menambah amal kebaikan juga salah satu hal yang dapat diingat ketika kita sedang berziarah ke kuburan. Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita mengenai amal-amal saleh yang harus kita penuhi sebagai bekal hari akhir.

Rasulullah SAW juga mengajarkan mengenai amalan sunnah yang bisa kita lakukan untuk menambah amal kebaikan kita. Salah satunya adalah berziarah. Berziarah tentunya dapat memberikan keberkahan bagi kedua belah pihak. Antara peziarah dan yang diziarahi akan sama-sama mendapat pahala dari Allah SWT.

Dalam kitab Mau’idhoh Al- Mu’minin disebutkan tiga hikmah dibalik anjuran untuk berziarah kubur:

1.Berdo’a untuk arwah orang yang diziarahi dan kaum muslimin agar mendapatkan ampunan dan selamat dari siksa kubur
2.Sebagai wahana untuk introspeksiintrospeksi dan muhasabah
3.Membuat hati menjadi lembut karena ziarah kubur dapat mengingatkan kepada kematian dan kehidupan akhirat kelak setelah kematian

___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 19 April 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
Editor : Sandipo

Sumber : HR. Muslim, HR. Baihaqi, HR. Ibnu Majah

https://www.laduni.id/post/read/58967/adab-dalam-ziarah-kubur.html